PERAN PENDIDIKAN IPS DALAM PEMBANGUNAN MASYARAKAT
INDONESIA
Adhyta
satya widyananda
E-mail: Adhyta_satya @yahoo.co.id
ABSTRAK:. Tujuan utama Ilmu Pengetahuan Sosial
adalah untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang
terjadi di masyarakat Sebagai
pendidikan kewarganegaraan, IPS haruslah mampu mengembangkan kompetensi warga
negara menjadi warga negara yang baik dalam kehidupan masyarakat yang
demokratis berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Ips memiliki 3
aspek pengetahuan, membentuk nlai dansikap, melatih keterampilan.
Kata Kunci: Pendidikan IPS, proses pendidikan dan proses belajar .
Mengapa IPS
penting diajarkan dipersekolahan ? Pertanyaan muncul terkait beberapa alasan.
Kita dapat mengidentifikasi 7 hal penting, yaitu Sejarah, Geografi, Ekonomi,
Sosiologi, Antropologi, Politik dan Pemerintahan, serta Psikologi Sosial. Usaha
perbaikan taraf hidup masyarakat terus
dilakukan sejak zaman kemerdekaan Indonesia. Perbaikan melalui pendidikan salah
satunya. Walau usaha perbaikan keadaan sekarang terus dilakukan, image
masyarakat terhadap pendidikan di Indonesia menganggap bahwa pendidikan masih
belum bisa menjawab tantangan zaman.
Tujuan utama
Ilmu Pengetahuan Sosial ialah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar
peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental
positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil
mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa dirinya
sendiri maupun yang menimpa masyarakat.
HAKIKAT PEMBELAJARAN IPS
Ilmu
Pengetahan Sosial bertujuan mendorong peserta didik untuk menghargai lingkungan
di sekitar mereka serta mengetahui dan memahami dasar keterampilan untuk
pembelajaran ketingkat selanjutnya.
Satu misi
pendidikan IPS adalah mendidikkan nilai kepada peserta didik selama
pembelajaran berlangsung. Nilai yang dididikkan bukan sebatas pada introduction
and comprehension semata-mata, namun bagaimana pembelajaran IPS yang dilakukan
oleh guru mampu memfasilitasi peserta didik untuk memahami, menganalisis, dan
meginternalisasikan nilai, sehingga alkhirnya menjadi kepercayaan dalam
kehidupannya mencakup : sistem sosial (Sosiologi); gejala alam dan kehidupan (Geografi); sumber daya dan kesejahteraan (Ekonomi);
kebudayaan (Antropologi); waktu, kesinambungan, dan perubahan (Sejarah); serta
perubahan masyarakat (Sosiologi dan Antropologi)
Sehingga
dari pembelajaran IPS ini, para peserta didik diharapkan mampu mengembangkan
keterampilan dalam meneliti/penelitian, menganalisa, menginterpretasi dan
mengkomunikasikan pengetahuan dan pemahaman konseptualnya.
·
Aspek dalam IPS
1.
Pengetahuan
a) Memahami
sejarah kebudayaan bangsa Indonesia dan bangsa lain
b)
Memahami lingkungan geografis serta interaksi antara
manusia dengan lingkungannya
c) Memahami
cara manusia memerintah negaranya
d) Menganalisis
struktur kebudayaan dan cara hidup manusia di negara sendiri dan negara
tetangga
e) Mampu
memberdayakan lingkungan untuk kesejahteraan
f) Memahami
IPTEK untuk kemudahan dan kesejahteran hidup
g) Memahami
pengaruh pertambahan penduduk terhadap lingkungan fisik dan sumber alam
h) Memahami
masalah-masalah sosial di lingkungannya
2.
Pembentukan Nilai dan Sikap
a) Menghayati
dan mengakui nilai-nilai Pancasila
b) Mengakui dan
menghormati harkat manusia
c) Menghayati
dan mengakui nilai/ajaran agamanya
d) Memupuk
sikap toleran
e) Menghormati
perbedaan dan mengembangkan kebersamaan
f) Bersikap
positif kepada bangsa dan negara serta kemauan untuk membelanya
g) Menghormati
milik orang lain dan milik negara
h) Terbuka
terhadap perubahan atas dasar nilai dan norma yang dimilikinya
i)
Menghayati dan mematuhi norma-norma dlm. Masy.
j) Menyadari
sebagai makhluk sosial ciptaan Allah
3.
Melatih Keterampilan
a) Keterampilan
untuk memperoleh informasi
b) Keterampilan
mengorganisasi informasi
c) Keterampilan
memecahkan masalah dan mengambil keputusan
d) Keterampilan
menggunakan alat seperti globe, peta, tabel, model, dan lingkungan sekitar
sebagai media maupun sumber belajar.
e) Keterampilan
melakukan penelitian dan menulis laporan
f) Keterampilan
menelaah dan ikut mengatasi masalah - masalah sosial kebangsaan
Sebagai pendidikan kewarganegaraan, IPS haruslah mampu
mengembangkan kompetensi warga negara menjadi warga negara yang baik dalam
kehidupan masyarakat yang demokratis berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang
dicirikan oleh kemampuan membuat keputusan secara cerdas dan bernalar dan
berpartisipasi dalam pengambilan dan pelaksanaan kebijakan publik baik di
tingkat lokal, daerah, nasional, maupun global.
· Sifat dan Hakikat IPS
Sebagai
ilmu pengetahuan, IPS mempunyai sifat dan hakikat, antara lain :
1.
IPS bersifat erapiris
Karena
didasarkan pada pengamatan (obserfasi) terhadap kenyataan-kenyatan sosial dan
hasilnya tidak bersifat spekulatif.
2.
IPS bersifat teoritis
Karena
selalu berusaha untuk menyusun kesimpulan dan hasil-hasil observasi untuk
menghasilkan teori keitauan.
3.
IPS bersifat kumulatif
Karena IPS
tidak mempersoalkan baik buraknya fakta, tetapi yang lebih penting adalah
menjelaskan fakta tersebut secara analitis dan apa adanya.
PERAN
PENDIDIKAN IPS
Peran IPS diantaranya adalah untuk perencanaan social.
Perencanaan social adalah kegiatan untuk mempenapkan masa depan kehidupan
masyarakat secara ilmiah dan bertujuan untuk mengatasi berbagai hambatan
Perencanaan. sosial lebih bersifat preventif, oleh karena itu, kegiatannya
berupa pengarahan pengarahan dan bimbingan sosial mengenai cara-cara hidup
masyarakat yang lebih baik.
Beberapa kegunaan sosial dalam perencanaan sosial
adalah :
1.
IPS memahami
perkembangan kebudayaan masyarakat.
2.
IPS memahami
hubungan manusia dengan Lingkungan Alam.
3.
Memiliki
disiplin ilmiah yang di dasarkan atas objektivitas.
4.
Suatu
perencanaan IPS dapat dimanfaatkan untuk mengetahui tingkat ketertinggalan dan
tingkat kemajuan seperti perkembangan IPTEK.
5.
Perencanaan
sosial merupakan alat untuk mengetahui perkembang, masyarakat yang fungsinya
untuk menghimpun kesatuan nasional.
MENUMBUHKAN
KEPEKAAN SOSIAL MELALUI PENDIDIKAN IPS
Dimasa ini kepedulian sosial warga masyarakat terasa
sudah mulai sangat menurun. Antara anggota masyarakat satu dengan anggota
masyarakat yang lain rasa kerjasama atau gotong royong yang pernah dilaksanakan
oleh generasai kita dahulu sudah mulai luntur.
Sebagai contoh,saat ada acara resepsi pernikahan,
sunatan, membangun rumah, membajak dan membersihkan rumput disawah sampai
memanen padi, dan bila ada anggota keluarga yang meninggal dunia. Semua
dikerjakan oleh anggota masyarakat secara bergotong royong tanpa mengharapkan
imbalan atau diberi upah. Biasanya yang mempunyai hajat atau yang mempunyai
kerja hanya menyediakan sekadar minuman dan makanan untuk mereka yang membantu.
Hampir seluruh warga masyarakat akan hadir untuk ikut partisipasi membantu
tetangga yang sedang punya hajat tersebut.
Situasi kebersamaan dalam hidup bergotong-royong
seperti yang diceritakan di atas tersebut kini sangat sulit ditemukan. Fenomena
yang sedang terjadi di banyak daerah ternyata juga tidak jauh berbeda.
Kehidupan sosial masyarakat dewasa ini cenderung sudah mulai meninggalkan
norma-norma sosial yang pernah hidup dan berkembang pada masa generasi tua
waktu itu. Nilai-nilai hidup yang penuh rasa kebersamaan, rasa simpati dan
empati pada orang lain, rasa saling menghormati dan rasa toleransi sekarang ini
sudah mulai memudar. Pergaulan di masyarakat antara yang muda dengan yang lebih
tua juga sudah mulai meninggalkan etika pergaulan yang dalam bahasa jawa
disebut unggah-ungguh. Perilaku hidup yang menonjolkan sikap individual
dan kompetitif lebih banyak ditampilkan dari pada berperilaku dengan penuh
kebersamaan dan toleransi. Apabila ada pekerjaan yang membutuhkan kerjasama
dengan orang lain biasanya tidak lepas dari unsur balas jasa yang berupa
sejumlah uang untuk menghargai pekerjaan secara profesional.
Pada anak-anak usia sekolah dasar akan sangat baik
untuk dibiasakan hidup gotong royong dan bekerjasama melalui bimbingan dan
tugas dari guru. Melalui konsep-konsep ilmu sosial sebagai dasar pengajaran IPS
siswa diberi pengetahuan dan keterampilan untuk dapat bersikap dan menjawab
tantangan serta problematika sosial yang ada di lingkungan siswa. Guru IPS
harus dapat melihat isu-isu dan permasalahan sosial yang sedang berkembang,
khususnya di lingkungan siswa guna dijadikan bahan mengajar di kelas. Tentu
saja bahan pengajaran yang diambil dari permasalahan yang terjadi di masyarakat
(lingkungan sekitar siswa) tersebut ada korelasinya dengan materi bahasan
yangada pada kurikulum
KESIMPULAN
Kedudukan pengajaran IPS begitu unik karena
harus mempersiapkan dan mendidik anak didik untuk hidup dan memahami dunianya,
dimana kualitas personal dan kualitas sosial menjadi sangat penting. IPS
memerankan peranan yang signifikan dalam mengarahkan dan membimbing anak didik
pada nilai-nilai dan perilaku demokratis, memahami dirinya dalam konteks
kehidupan masa kini, memahami tanggung jawabnya sebagai bagian dari masyarakat
global yang interdependen.
Dengan mengembangkan aspek-aspek keterampilan sosial
melalui IPS secara benar, kita dapat berharap bahwa para siswa dapat menjadi
warga masyarakat yang mampu berinteraksi sosial dan berkomunikasi sosial dengan
baik, bekerja sama dan membangun jejaring sosial , memiliki kesadaran
sosial, rasa empati dan kepedulian pada orang yang mebutuhkan, serta dapat
menyelesaikan konflik sosial secara benar dan demokrasi.
Daftar rujukan
https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=253858984667092&i d=253848268001497
http://deviahdymailcom.blogspot.com/2011/11/hakekat-dan-tujuan-ips.html
http://ahmadmukrim.wordpress.com/2012/11/19/peranan-pendidikan-ilmu-pengetahuan-sosial-dalam-proses-mencerdaskan-kehidupan-bangsa-dan-memajukan-kebudayaan-nasional-melalui-diselenggarakannya-satu-sistem-pendidikan-nasional/
http://phierda.wordpress.com/2012/10/30/nilai-sikap-dan-keterampilan-dalam-pembelajaran-ips-sd-2/